Senin, 02 Mei 2016

TUGAS 5 SEMESTER 8

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


A.  Hal Mendasar
Manejemen risiko keuangan memiliki tujuan utama salah satunya untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk,.diantaranya : 1) Risiko Likuiditas timbul dikarenakan tidak semua produk dalam manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. 2) Risiko Kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. 3) Risiko Regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. 4) Risiko Pasar merupakan risko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. 5) Risiko Akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai

B.  Mengapa Mengelola Risiko Keuangan ?
Mengelola risko keuangan dapat meningkatkan pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat, sehingga manajemen dapat meningkatkan  nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Manajemen risiko yang aktif dapat dijelaskan dengan beberapa alasan :
1) Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
2)      Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.
3)        Para pemberi pinjaman pada dasarnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham. Dan pada akhirnya, karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihakan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, sehingga manajemen eksposur membatasi risiko  yang dihadapi oleh pelanggan.

C. Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen memiliki peranan yang sangat penting dalam proses risiko manajemen. Dalam hal ini, peranan akuntansi membantu untuk mengidentifikasi eksposur pasar, mengkuantifisikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensial yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu, dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
1)        Identifikasi Risiko Pasar
Mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini dimulai dengan pengamatan atas keterkaitan hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai, yaitu mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang memengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
2)        Menguantifikasi Penyeimbang
Dalam proses manajemen risiko terdapat proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Manajemen cenderung menyukai untuk mempertahankan beberapa risiko yang dihadapi daripada harus melakukan lindung nilai, dikarenakan biaya perlindungan risiko yang dirasakan lebih tinggi daripada manfaatnya.
3)        Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi terkait untuk risiko kurs valas sejalan dengan risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas. Pengertian risiko kurs valas merupakan salah satu bentuk risiko yang banyak digunakan dan yang sering dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup : antisipasi pergerakan kurs, pengukuran risiko kurs valas yang dihadapi perusahaan, perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
4)      Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi menghitung pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang dosmetik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan AS yang menjalankan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di Ekuador mengalami perubahan nilai dollar atas aktiva moneter bersih di Ekuador jika nilai tukar sucre Ekuador mengalami perubahan relatif terhadap dollar. Karena jumlah dalam mata uang asing pada dasarnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan kontrol manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak seacara langsung terhadap laba yang dilaporkan. Pada akhirnya, potensi risiko translasi dihitung berdasarkan perbedaan antara aktiva dan kewajiban perusahan dalam mata uang asing yang terpapar. Keunggulan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasrkan kurs kini) dapat menyebabkan timbulnya posisi aktiva bersih. Posisi ini seringkali disebut potensi risiko positif. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan keuntungan translasi, sedangkan revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
5)      Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Pengetahuan atas aturan pengukuran akuntansi untuk derivative merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan. Produk lindung nilai kontraktual mencangkup antara lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya, tetapi tidak terbatas hanya pada keempat hal ini. Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Setidaknya di AS, terdapat pengecualian dalam bebarpa kasus jika transaksi memenuhi kriteria lindung nilai yang memadai mencakup hal-hal berikut:
a) Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan,
b) Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai,
c) Perusahaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai,
d) Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan.
Jika kriteria tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat menggunakan keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung nilai terhadap nilai pasar untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang dilindung nilai (sebagai contoh penjualan atau pembelian).

D. Lindung Nilai Atas Aktiva, Kewajiban Yang Diakui Atau Komitmen Perusahaan Yang Belum Diakui
Pada tampilan 11-12 menunjukkan ayat jurnal akuntansi untuk kontrak forward mata uang yang baru dijelaskan, dengan mengasumsikan bahwa laporan keuangan disusun pada tanggal 30 September sebelum penyelesaian transaksi dalam peso. Kurs pada tanggal 30 September adalah C$O, 13 = Mp1.

Tampilan 11-12 Lindung Nilai Transaksi dalam Mata Uang Asing
1 Sep                Piutang Kontrak                                                                  C$130.000
                          Diskon tangguhan                                                                    10.000
                                 Utang Kontrak Mp                                                                       140.000
        (Untuk mencatat perjanjian dengan pedagang valas untuk menukarkan Mp                                     1.000.000 yang berharga C$140.000 dengan C$130.000 dalam waktu 3 bulan)
30 Sep             Utang Kontrak                                                                          10.000
                                 Keuntungan Transaksi (lindung nilai)                                           10.000
                          (Untuk mencatat keuntungan transaksi dari nilai ekuivalen dolar yang berkurang                                          atas utang kontrak forward C$0,014- C$0,013 X Mp1.000.000)
30 Sep             Beban diskon                                                                               3.333
                                 Diskon tangguhan                                                                             3.333
                          (Amortisasi diskon tangguhan untuk 1 bulan)
1 Des                Utang Kontrak Mp                                                                    20.000
                                 Keuntungan Transaksi (lindung nilai)                                           20.000
                          (Mencatat keuntungan transaksi tambahan dengan menyesuaikan                                                                        kontrak terhadap kurs kini baru C$0,13- C$0,11 X Mp1.000.000)
1  Des               Beban diskon                                                                              6.667
                                 Diskon tangguhan                                                                               6.667
                          (Amortisasi diskon tangguhan untuk 1 bulan)
1 Des                Utang Kontrak Mp                                                                    110.000
                                 Kas peso Meksiko                                                                               110.000
         (Mencatat penyerahan Mp1.000.000 kepada pemegang valas; uang sebesar                                     Mp1.000.000 diperoleh dari penerimaan piutang dari importir Meksiko)
1 Des                Kas                                                                                              130.000
                                 Piutang Kontrak                                                                                  130.000
                          (Mencatat penerimaan kas sebesar C$130.000 menurut kontrak forward)

E. Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri
  Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan afiliasi luar negeri di Jepang yang menggunakan tahun kalender AS memiliki posisi kewajiban terpapar bersih sebesar ¥135.000.000 pada tanggal 30 September. Mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk meminimalkann kerugian translasi yang disebabkan oleh apresiasi yen yang tidak terduga, induk perusahaan AS membeli kontrak forward untuk menerima ¥135.000.000 dalam waktu 90 hari dengan kurs forward sebesar $0.008570. Kurs pada akhir tahun adalah sebagai berikut :
ü Kurs spot 30 September                                                                        $0.008505 
ü Kurs forward 90 hari pada 30 September                                             $0.008570
ü Kurs spot 30 Desember                                                                         $0.008640      

F. Bersepekulasi Dalam Mata Uang Asing
Terdapat banyak cara dalam meningkatkan laba yang dilaporakan dengan menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi  pada awalnya dicatat sebagai kurs forward. Keuntungan atau kerugian transaksi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa. Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas disini didasarkan pada sifat berdasarkan aktivitas lindung nilai, yaitu : apakah derivative melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya. Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif.

G. Pengungkapan
Sebelum dikeluarkannya standar seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak memberitahu kepada pembaca apakah atau sejauh mana manajemen telah menggunakan kontrak derivatif. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah. Pengungkapan itu antara lain:
1) Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai,
2) Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai,
3) Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai,
4) Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai,
5) Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai,
6) Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar,
7) Penilaian berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan.

Ø Kendali Keuangan
Dalam hal strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektivitas program lindung nilai. Timbal balik dari sistem evaluasi yang sedang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian kinerja program manajemen risiko juga menghasilkan informasi mengenai kapan strategi yang sudah  ada tetapi sudah tidak tepat untuk dilakukan kembali.

H. Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian, standar yang tepat digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem peniaian kinerja. Dalam manajemen risiko valas, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan, diantaranya ;
Ø Apakah acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti ?
Ø Apakah acuan ini dapat diperjelas di bagian awal ?
Ø Apakah acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan alternatif lainnya ?.
Jika program manajemen risiko valas tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program perlindunngan risiko perusahaan merupakan program yang dapat diimplementasikan oleh manajer setempat. Dalam kasus lain, perusahaan yang menolak risiko valas secara otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap kemungkinan risiko luar negeri yang mungkin dihadapi melalui pasar forward dalam mata uang lokal. Strategi ini sekaligus merupakan acuan alamiah digunakan untuk menilai manajemen risiko keuangan.

I.     Contoh Perusahaan yang Menerapkan Manajemen Risiko keuangan
Perusahaan Coca-Cola menggunakan instrumen keuagan derivatif terutama untuk mengurangi potensi risiko terhadap fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs valas yang merugikan, dan dlaam beberapa hal, fluktuasi harga komoditas yang merugikan dan risiko pasar lainnya. Perusahaan Coca-Cola tidak menggunakan instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan. Sebagai bagian dari kebijakan, seluruh posisi derivatif yang kami miliki digunakan untuk mengurangi risiko dengan melakukan lindung nilai terhadap potensi risiko ekonomi yang mendasar. Karena tingginya korelasi antara instrument lindung nilai dan potensi risiko yang mendasari, fluktuasi dalam nilai instrument umumnya diimbangi dengan perubahan resiprokal dalam nilai potensi risiko yang terkait. Namun dalam kenyataannya, seluruh derivatif perusahaan Coca-Cola merupakan instrumen langsung, over-the-counter dengan pasar yang likuid.

REFERENSI :
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 5.  Jakarta: Salemba Empat,2005.


Penulisan ini adalah salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi Internasional.

Ditulis Oleh : A. Anggraini & A. Putrisari
Dosen : Jessica Barus

Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar